Ketika melakukan self-hypnosis, Anda berkomunikasi kepada diri sendiri dan memerintahkan tubuh Anda untuk melakukan hal-hal tertentu. Ketika menghipnosis orang lain, Anda juga berkomunikasi kepadanya dan memerintahkan dirinya mengikuti petunjuk yang Anda berikan. Jadi hipnosis adalah sebuah seni komunikasi yang mengaktifkan alam bawah sadar seseorang untuk mencapai tujuan tertentu.


Sebagaimana halnya dalam komunikasi lainnya, diperlukan kerjasama antar pihak-pihak yang terkait. Anda perlu mengijinkan diri Anda berespon sesuai sugesti yang diberi. Anda tidak bisa menunggu dan berharap terjadi dengan sendirinya. Keadaan hipnosa itu tidak akan muncul jika Anda tidak menciptakannya. Inilah kesulitan terbesar yang mungkin Anda temui jika hendak menghipnosis orang lain: yaitu dia tidak mau bekerja sama dengan Anda. Oleh sebab itu, saya sarankan Anda berlatih menghipnosis orang yang sudah kenal dan mempercayai Anda, seperti sahabat karib atau anggota keluarga.


Berikut ini adalah sejumlah tips lainnya:

  1. Tidak perlu klaim sebagai seorang hipnotis atau Anda ingin menghipnosisnya. Bilang saja, “Ini latihan relaksasi saja,” atau “Latihan konsentrasi.” Jika Anda terburu menyebut kata hipnosis, kemungkinan besar mereka akan bersikap defensif dan menolak arahan karena mereka menduga Anda seharusnya dapat mengendalikan pikiran dan tubuh mereka.

  2. Jika sedang berkumpul dengan beberapa teman, undang mereka semua ikut dihipnosis sekaligus, alias jangan dihipnosis gantian satu per satu. Alasannya adalah agar mereka merasa lebih santai dan aman karena berada dalam grup. Tingkat keberhasilannya juga lebih tinggi karena Anda tidak bergantung pada satu orang saja.

  3. Untuk awal ini, sebaiknya Anda tidak mencoba permainan hipnosis panggung ala Romy Rafael. Tujuan latihan ini hanyalah untuk mendorong dan memberanikan diri terbiasa menuntun orang lain ke dalam hipnosis. Setelah sampai ke langkah sepuluh, Anda bisa diam hening saja atau memberi sugesti sederhana, “Setelah bangun, badan terasa lebih segar dan bersemangat daripada sebelumnya.” Lalu bangunkan dan tanya masing-masing bagaimana pengalaman mereka tersebut.

  4. Jika Anda gagal menghipnosis seseorang (mungkin karena dia sulit mengikuti perintah atau memang ingin menolak sugesti Anda), catat kira-kira apa yang menurut Anda penyebab kegagalannya dan simpan baik-baik dalam memori. Seiring waktu, Anda pasti bisa menemukan kesamaan penyebab yang berulang kali terjadi, dan dengan sendirinya belajar bagaimana cara menghindari/meminimalisir hal itu terjadi lagi.

  5. Berlatihlah sebanyak mungkin. Nyaris delapan puluh persen orang yang belajar hipnosis berhenti melakukannya pada diri sendiri dan orang lain karena sadar hipnosis tidak memberikan perasaan yang spesial seperti di film-film. Sabar dan teruslah berlatih, maka Anda akan mulai melihat bagaimana cara mengaplikasikan hipnosis dalam cara-cara yang ajaib.



This entry was posted on 10.11.2010 at 10:43:00 AM and is filed under , , , , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar