Bagaimana Rasanya Terhipnotis  

Posted by Unknown in ,

Orang selalu ingin tahu gambaran sesuatu sebelum mereka mencobanya. Jadi dalam hal hipnosis, pertanyaan yang paling sering saya temukan adalah “Bagaimana rasanya?” Mereka ingin mengetahui apa yang seharusnya mereka rasakan sewaktu berada dalam keadaan hipnosis. Jadi sekalipun saya sudah menjelaskan indikator hipnosis pada halaman 14, saya yakin ada banyak pembaca yang masih menginginkan lebih banyak gambaran lebih jelas lagi tentang fenomena tersebut.


Hipnosis merupakan sebuah pengalaman subyektif yang bervariasi. Sebagian merasa seperti sedang rileks di tengah tempat yang sangat sejuk, sebagian merasa seperti bengong atau melamun, sebagian merasa seperti melayang di udara atau air, sebagian merasa lemas mengantuk tapi tidak sampai tertidur.


Jadi untuk semakin melengkapi pemahaman Anda, di bawah ini saya akan menyertakan beberapa kesaksian pengalaman hipnosis dari beberapa narasumber (setelah diedit penulisannya agar mudah dibaca).


“Saya masih sadar sekali. Saya bisa dengar suara di kanan-kiri, sama ribut-ribut di luar ruangan. Saya juga berasa sadar sekali kalau teman-teman peserta lain pasti lagi mengamati saya yang dihipnotis oleh Lex. Rasanya biasa saja, tapi nyaman tenang, seperti lagi meditasi. Saya orangnya religius, jadi mirip sekali dengan kondisi sedang berdoa. Damai, percaya, berserah. Saya tidak hilang kontrol, jadi kalau saya mau menolak sugesti Lex, bisa saja, tapi rasanya jauh lebih enak kalau dituruti. Kalau saya ikuti, makin lama terasa makin rileks sampai seperti hilang beban sama sekali.”


“Awalnya saya bingung karena tidak ada rasa yang aneh-aneh, biasa saja. Lex bilang nanti mata saya akan tertutup kalau terasa mengantuk atau lelah, tapi saya tidak merasa seperti itu sama sekali. Malah penasaran menunggu perasaannya datang. Kemudian Lex minta saya berimajinasi seandainya otot-otot di kelopak mata saya tegang dan perlu istirahat. Setelah berkhayal seperti itu, baru saya merasa seperti ingin menutup mata, jadi saya tutup saja pelan-pelan seperti yang diinstruksikan. Dari mata yang menutup, terus disambung kepala saya menunduk lepas, disambung lagi dua tangan saya lemas kehilangan tenaga, disambung pantat dan pinggul saya melekat di kursi. Semuanya terasa biasa saja, pelan-pelan makin lemas enak, tapi tetep biasa. Itu dia anehnya, tidak ada perasaan yang aneh-aneh kayak di film, cuma rileks nyaman aja. Setelah beberapa menit, tiba-tiba tangan kanan saya seperti melayang terangkat sendiri seperti imajinasi yang disuruh Lex. Makin naik, rasanya makin enak, tidak terasa pegal sama sekali. Mulai dari itu, makin lama makin terasa banyak pengalaman unik dan aneh-aneh. Semuanya hasil imajinasi saya yang diarahin oleh Lex.”


“Kata peserta lain, saya dihipnosis lama banget, tapi perasaan saya paling cuma lima menitan, sebentar sekali. Rasanya saya bisa ingat dan sadar penuh semua yang dibilang oleh Lex, makanya saya yakin cuma sepanjang lima menit, anehnya semua orang bilangnya sepanjang lima belas menit.”


“Sewaktu dihipnosis, badan saya terasa berat dan ringan sekaligus. Aneh juga, baru pertama kali merasa seperti itu. Beratnya kayak lemas dan malas, ringannya kayak bisa bergerak dan bergetar-getar sendiri sesuai instruksi imajinasi saya. Sayanya juga rileks dan fokus sekaligus, kayak lagi nonton film di bioskop. Suara Lex lama-lama terasa semakin fokus, suara-suara lain jadi kayak hilang tidak jelas, tenggelam di latar belakang. Lalu kejadian yang paling canggih adalah sewaktu anggota badan saya terasa menggelembung seperti diisi angin, membesar di dalam ruangan pelatihan. Di dalam imajinasi saya, saya terlihat seperti robot balon angin yang bengkak setinggi 5 meter, tapi tetap terasa ringan.”


“Pertama-tama saya masih canggung, karena bingung tidak yakin bisa terhipnosis. Sewaktu dituntun menarik nafas dan membayangkan udaranya merambat di setiap sel badan, baru saya merasa merinding tergelitik seperti terkena strum listrik ringan. Suara Lex jadi sayup-sayup seperti menggema, saya juga merasa suhu badan saya berubah agak lebih dingin. Sebenarnya saya masih sadar, malah masih berpikir ini-itu, makanya kadang-kadang sensasinya hilang. Sensasi itu baru muncul lagi setelah saya membuat suara-suara di kepala diam dan konsentrasi saja ke apa yang Lex ucapin. Setelah bangun, saya tidak begitu ingat apa yang terjadi, yang jelas rasanya segar sehat sekali, seperti habis tidur panjang.”


Penting sekali untuk diingat agar tidak mewajibkan hal-hal di atas terjadi dalam sesi hipnosis Anda. Itu hanya pengalaman subyektif yang bergantung pada masing-masing orang. Mengutip tulisan dari majalah Psychology Today, “People who are hypnotized for the first time are frequently disappointed to find that they experience nothing overwhelming. They feel mildly relaxed but they remain in touch with reality and in control of their thoughts.”

This entry was posted on 10.08.2010 at 10:31:00 AM and is filed under , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar