Pidato Tentang Pacaran  

Posted by Unknown in


Yang terhormat Ibu Guru yang saya sayangi,
Yang terhormat teman-teman saya yang saya cintai dan saya banggakan,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji serta sukur kita ke hadirat Allah SWT yang mana pada hari yang cerah ini kita masih dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini.
Ibu Guru dan teman-teman yang saya sayangi.
Kita semua tahu bahwa sekarang ini pergaulan masa remaja sudah banyak yang melampaui batas. Kilauan dunia yang fana membutakan mata remaja-remaja saat ini. Era globalisasi telah merusak moral para remaja-remaja Indonesia. Budaya kebarat-baratan sudah melekat dalam kebiasaan para remaja. Dimulai dari budaya tawuran, berkata kasar, narkoba, seks bebas, dan yang saya tekankan pada kali ini adalah budaya pacaran.
Pacaran sudah tak asing lagi di telinga kita. Bagi sebagian orang pacaran merupakan proses sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius yaitu menikah. Sebagian orang menganggap pacaran merupakan status yang menunjukan kalau, “dia itu adalah milik aku dan aku adalah milik dia. Kita saling mencintai satu sama lain”. Jadi sebagian orang menganggap kalau pacaran itu merupakan kunci kebebasan untuk melakukan sesuatu terhadap lawan jenis dan juga kunci untuk menyalurkan hasrat cinta terhadap lawan jenis yang memang sudah menjadi fitrah manusia.
Sebagian besar orang menganggap pacaran itu ada manfaatnya. Padahal kalau dikritisi lebih dalam lagi, pacaran itu tidak ada manfaat kebaikannya sama sekali. Coba kita lihat apa yang biasa orang pacaran lakukan. Pegangan tangan, peluk-pelukan, ciuman, curhat-curhatan, kalau di motor yang perempuan memeluk yang laki-laki, dll. Kalau kita perhatikan lagi, tidak ada manfaat kebaikan dari semua perbuatan dari pacaran itu. Malah kegiatan itu merupakan dosa yang dilarang oleh Allah. Bagi beberapa orang, terkadang kalau sudah pacaran mereka sudah tidak mengingat waktu sholat. Sebagai contoh coba kita lihat di mall-mall. Ketika waktu sholat tiba mereka bukannya sholat tetapi masih saja asyik berpacaran. Padahal sholat itu jauh lebih penting dibandingkan pacaran. Meniggalkan sholat wajib merupakan dosa yang amat besar. Bahkan orang yang sengaja meninggalkan sholat wajib bisa disebut dia adalah orang yang kafir. Na’uzibillahi minzalik. Lebih parah lagi, jika kita perhatikan beberapa remaja di Jakarta dan Bogor yang pergaulannya sangat bebas. Mereka para remaja putra dan putri dengan diam-diam melakukan seks bebas. Itu semua diawali oleh perbuatan yang namanya pacaran. Astagfirullahalazim. Pegangan tangan saja dilarang, apalagi zina. Itu semua merupakan dosa yang amat besar.
Ibu Guru dan teman-teman yang saya sayangi.
Zina merupakan dosa besar. Allah melarang orang yang berzina dan mendekati zina. Pacaran merupakan perbuatan yang mendekati zina. Misalnya pegangan tangan merupakan zina tangan, pandang-pangangan merupakan zina mata, memikirkan pacar merupakan zina pikiran, dll. Semua itu merupakan dosa besar dan dilarang oleh Allah.
Islam sendiri tidak mengenal yang namanya pacaran. Islam hanya mengenal kata ta’aruf. Yaitu proses mengenal lebih dalam terhadap lawan jenis. Setelah ta’aruf, islam mengajarkan untuk langsung menikah tanpa melalui proses pacaran terlebih dahulu. Kegiatan pacaran dalam islam, dilakukan setelah menikah. Bayangkan saja, setelah menikah semua yang haram berubah menjadi halal. Pegangan tangan halal, peluk-pelukan halal, semuanya halal. Dari pada kita pacaran yang malah mendapatkan dosa, lebih baik kita menikah yang malah mendapatkan pahala.
Sekarang ini para remaja kebanyakan tidak sabar bila kita sudah mencintai seseorang. Kalau sudah cinta dengan seseorang, biasanya langsung mengajak untuk pacaran agar orang lain tidak merebutnya. Cara ini sangat tidak dibenarkan dalam islam. Kita tidak harus mengajak pacaran hanya agar orang lain tidak merebutnya. Kita boleh mengungkapkan perasaan cinta kita terhadap lawan jenis karena itu merupakan fitrah manusia dan itu dibolehkan dalam islam. “Tapi bagaimana kalau dia pacaran dengan orang lain? Kan kita cuma mengungkapkan perasaan kita saja.” Kita tidak bisa menjadikan pacaran sebagai kunci untuk menjalin suatu ikatan. Pacaran tidak bisa membuat hubungan ikatan apapun. Yang bisa menghubungkan ikatan antara laki-laki dan perempuan hanyalah pernikahan. Kalau kita ingin orang lain tidak merebut dia, kita bisa melakukan suatu perjanjian. Misalnya, “Fulan, aku suka kamu. Maukah kamu pacaran denganku, setelah kita menikah nanti?” atau seperti ini “Fulan, aku suka kamu. Maukah kamu menikah denganku suatu hari nanti?” Cara itu lebih baik dibandingkan kita mengajak untuk pacaran dahulu.
Ibu Guru dan teman-teman yang saya sayangi.
Ingatlah! Allah menciptakan manusia itu berpasang-pasangan. Setiap manusia di dunia sudah mempunyai jodohnya masing-masing. Jika kita tidak mendapatkannya di dunia, insya allah, allah akan memberikannya di akhirat nanti dengan pasangan yang jauh lebih cantik dibandingkan dengan wanita manapun di dunia ini. Percayalah! Kalau kita yakin kalau dia adalah jodoh kita meskipun dia sekarang sudah punya pacar, yakinlah! Allah sudah memberikan kita jalannya sendiri agar kita bisa bersatu dengannya.
Jadi intinya, kita sebagai umat islam janganlah ikut-ikutan mengikuti budaya pacaran. Jangan jadikan pacaran sebagai kesenangan dan palampiasan. Karena selain dosa, pacaran juga tidak ada manfaat kebaikannya. Yakinlah Allah sudah menyediakan kita pendamping hidup dengan jalannya masing-masing. Lagipula pacaran juga menganggu kita belajar. Sebagai pelajar seharusnya kita fokus pada palajaran kita. Jangan mau nilai ujian kita jelek hanya karena pacaran. Ingat! Sekarang sudah tahun 2012. Bumi ini sudah tua. Kita tidak tahu sampai kapan kita masih bisa menikmati dunia ini. Selagi masih ada waktu, marilah kita sama-sama memperbanyak amal kebaikan untuk kehidupan di akhirat nanti.
Ibu Guru dan teman-teman yang saya sayangi.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila di antara teman-teman ada yang tersinggung. Karena tugas saya disini hanya mengingatkan, selebihnya teman-teman yang memutuskan untuk memilih jalan yang benar atau jalan yang salah. Semoga Allah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amiin.
Wasslamau’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

This entry was posted on 11.30.2012 at 3:17:00 AM and is filed under . You can follow any responses to this entry through the .

0 komentar